BATARA KRESNA


Batara Kresna adalah tokoh wayang kulit purwa yang sangat popular, ia adalah raja di Dwarawati. Batara Kresna putra dari Prabu Basudewa raja di Mandura dengan permaisurinya bernama Dewi Ugraini.
                Batara Kresna mempunyai beberapa permaisuri sebagai berikut: Pertama, Dewi Jembawati putri Begawan Jambawan/Kapi Jembawan yang berwujud seekorkera dengan Dewi Trijata yang bertempat tinggal di Gandamargana. Perkawinan ini mendapatkan dua putra yaitu Raden Samba yang sangat tampan parasnya dan Raden Gunadewa, seorang yang badannya berbulu seperti kera sesuai dengan kakeknya Resi Jembawan. Ke dua, Dewi Rukmini putri Prabu Rukma di Negara Kumbina, yang memiliki dua putra yaitu Saranadewa yang berwujud raksasa. Hal ini berkaitan dengan ketika Batara Kresna berkasih-kasihan (Karonsih) dengan permaisurinya sedang murka dan berwujud Brahala (raksasa besar). Putra lainnya adalah Partadewa yang tinggal di kasatriyan Dadapeksi. Ke tiga, Dewi Setyaboma putri prabu Setiajid (Arya Ugrasena) raja Lesanpura. Perkawinan ini memperoleh putra bernama Setyaka yang bertempat tinggal di kasatrian Tambak Wungkal. Ke empat, Dewi Pertiwi yang merupakan istri turunan dari Batara Wisnu merupakan putri Nagaraja di Sumurjalatunda. Dewi Pertiwi memiliki dua putra yaitu Sitija yang bertempat tinggal di Surateleng. Putra kedua adalah Dewi Sitisundari yang di kemudian hari dipersunting oleh Abimanyu, putra Arjuna satria Pandawa.
                Batara Kresna berpenampilan dengan posisi muka langak, dengan demikian berperilaku lanyap dan branyak. Ia bermata liyepan, berhidung walimiring, bermulut salitan. Memakai mahkota makutha, dengan praba sebagai simbol dari kekuasaannya. Mengenakan sumping mangkara, ulur-ulur nagamamongsa, kelatbahu naga pangangrang, gelang calumpringan, posisi kaki pocong semenningrat, dengan memakai kroncong. Muka dan badannya ditampilkan dengan warna hitam. Wanda Mangu, Gendreh, dan Surak.
                Batara Kresna menjadi raja di Negara Dwarawati setelah menaklukkan prabu Narasingamurti atas bantuan para Pandawa. Dalam berbagai ceritaBatara Kresna menjadi penasehat para Pandawa, baik berkaitan dengan siasat perang, maupun dalam hal pemerintahan. Salah satu tugas besarnya dilaksanakan Batara Kresna adalah sebagai duta para Pandawa untuk bernegosiasi dengan para Kurawa dalam rangka pengembalian negara Astina., sebelum perang besar Baratayuda, hal ini diceritakan dalam lakon kresna Duta.
                Kresna merupakan simbol dari kebijaksanaan dalam wayang kulit sehingga dalam tampilannya selalu menjadi penengah dalam menyelesaikan masalah, baik berkaitan dengan pribadi maupun berkaitan dengan masyarakat kenegaraan. Tokoh ini merupakan mitra para Pandawa dalam menjalankan darmanya sebagai satria. Kresna mempunyai kesaktian yang luar biasa, jika marah berubah menjadi brahala, yaitu raksasa yang berukuran sebesar gunung. Hal ini pernah terjadi ketika Kresna menjadi duta untuk meminta kepastian tentang Negara Astina. Namun Suyudana yang didukung oleh Arya Sengkuni selalu melecehkan urusan Pandawa itu, akhirnya menyinggung perasaan dan martabat Kresna, oleh karena marah dan kesal, maka ia berubah wujud menjadi Raksasa. Jika tidak diingatkan oleh Betara Narada Negara Astina bersama isinya akan dimusnahkan dengan ditelan sekaligus.
                Batara Kresna mempunyai beberapa pusaka sakti seperti Wijayakusuma, Cangok Wijayamulya, senjata Cakra, dan sebagainya.

Comments