JAKAPITANA


Jakapitana adalah nama lai yang digunakan untuk menyebut Prabu Suyudana atau Duryudana pada masa masih muda. Jakapitana merupakan putra Destarastra raja Gajahoya dengan ibunya bernama Dewi Gendari. Ia memiliki saudara seratus orang, dan ia merupakan saudara yang paling tua. Ia dibimbing oleh Patih Sangkuni dalam hal ketatanegaraan dan politik pemerintahan, sedangkan dalam hal keprajuritan yang berkaitan dengan keterampilan menggunakan senjata, terutama senjata Gada dan keahlian gelar perang dipercayakan kepada Pandita Durna. Ia gagah seperti Werkudara dan selalu akan mengimbangi satria Pandawa itu dalam segala hal, baik mengennai keterampilan dalam memainkan gada maupun kemampuan lainnya.

Jakapitana merupakan tokoh wayang kulit yang tergolong dalam kelompok gagahan dengan posisi muka tumungkul dengan mata thelengan, hidung bentulan, mulut salitan dengan kumis tebal, jenggot dan cambang tipis. Ia mengenakan mahkota pogag dengan hiasan turida, jamang susun, sumping mangkara, dengan gelapan utah-utah walik berukuran besar serta ia memakai rembing. Badan gagahan dengan ulur-ulur naga mamongsa dengan rambut ngore odhol. Posisi kaki dengan pocong banyakan dengan lis sembuliyan serta dodotnya bermotif semen jrengut seling gurda. Atribut yang lain memakai kelatbahu naga pangangrang, gelang calumpringan, dan memakai keroncong. Tokoh ini ditampilkan dengan sungging brongsong.

Sesungguhnya Jakapitana merupakan tokoh baik dan jujur, namun kurang piker, tetapi ketika diasuh oleh Arya Sangkuni yang memiliki pikiran yang jahat, maka dapat mempengaruhi sikap dan perilaku asuhannya. Hal ini terbukti dengan keinginan Jakapitana menguasai negara yang sesungguhnya merupakan hak dan milik para Pandawa, ia berusaha agar para Pandawa lenyap sehingga tidak dapat memintanya lagi.

Comments