Pandu adalah putra Raja Astina
yang bergelar Kresnadwipayana atau dikenal dengan Abiyasa, ia memiliki saudara
bernama Destarastra, dan Yamawidura. Pandu merupakan putra mahkota kerajaan
Astina, karena ia satu-satunya putra yang tidak memiliki cacat badan atau
fisik, sehingga pantas menggantikan kedudukan orang tuanya sebagai raja. Hal
ini disebabkan oleh kondisi anak tertua Destarastra yang memiliki cacat netra
(buta) sejak lahir, kemudian adiknya memiliki cacat kaki yang kanan gejig.
Ketika akan naik tahta Pandu diperintah oleh Ayahandanya untuk segera mencari
calon istri. Dalam sekali jalan Pandu memperoleh tiga calon yaitu Dewi Kunti putri
dari Negara Mandura, Dewi Gendari putri dari kerajaan Gendaradesa, dan Dewi
Madrim putri dari Negara Mandaraka. Ketiga putrid tersebut dibawa pulang ke
Negara Astina. Oleh Prabu Kresnadwipayana, walaupun yang mencari calon istri
adalah Pandu, namun karena ia merupakan anak kedua, sehingga yang wajib
memiliki istri adalah anak tertua terlebih dahulu, sehingga dari tiga putri
calon istri Pandu itu salah satunya harus diserahkan kepada Destarastra. Pandu
hanya menurut kehendak orang tuanya, oleh karena itu Destarastra diminta
memilih terlebih dahulu. Putri yang menjadi pilihan anak tertua raja Astina itu
adalah Dewi Gendari, sehingga ia menyebabkan kecewanya sang putri dari
Gendaradesa itu, yang semula berkeinginan diperistri Pandu. Hal ini di kemudian
hari sebagai salah satu penyebab perang besar Baratayuda. Pandu memperoleh
calon istri dua orang yaitu Dewi Kunti dan Dewi Madrim yang di kemudian hari
akan menurunkan para Pandawa.
Pandu
tergolong dalam tokoh wayang alusan,
dengan posisi muka tumungkul, dengan
mata liyepan, hidung walimiring, mulut salitan. Ia bermahkota gelung
supit urang, memakai turida, jamang dan sumping kudhupturi. Badan
alusan, dengan memakai kalung tanggalan. Posisi kaki pocong sembuliyan dengan motif dodot semen jrengut seling gurdha. Ia
memakai keris yang disamarkan dalam bentuk manggaran.
Atribut yang lain memakai kelatbahu naga
mamongsa, gelang calumpringan dan memakai keroncong. Tokoh ini ditampilkan dengan sunggingan brongsong.
Comments
Post a Comment