Durmagati adalah
putra Prabu Destarastra maha raja di Astina dengan permaisuri yang bernama Dewi
Gendari. Ia adalah salah satu dari para putra Astina yang jumlahnya seratus
orang. Tokoh ini memiliki suara yang kecil nyaring dan kadang ditampilkan
dengan suara yang tidak jelas (celat).
Tokoh ini memiliki kesaktian tidak akan dapat tertembus senjata tajam, karena
pada saat rebutan lenga tala, ia
mendapat yang paling banyak. Ia selalu berpasangan dengan saudara kembarnya
yang bernama Durmagati.
Durmagati
ditampilkan dengan posisi muka langak,
bermata plelengan, berhidung wungkal gerang, mulut gusen dengan kumis tebal berjenggot dan
bercambang lebat. Ia bermahkota trumbos
dengan hiasan turida, jamang, sumping,
sorengpati, dan gelapan utah-utah
pendek. Tubuh pendek berkesan cebol
(cebol kepalang) dengan memakai kalung
tanggalan. Posisi kaki jangkahan bala
dengan menyandang keris gayaman
dengan bulu keris bermotif kepala orang. Atribut yang lain memakai kelatbahu naga pangangrang, gelang punggawa,
dan binggel sebagai gelang kaki.
Tokoh ini bermuka jambon (merah muda) dan berbadan gembleng.
Dalam perang
Baratayuda Durmagati menemui ajalnya, dalam mempertahankan kedudukan yang telah
dikuasai selama ini dan untuk menguasai Negara stina yang sesungguhnya bukan
hak dan kewajibannya. Didorong oleh keserakahan dan keinginannya untuk tetap
hidup enak yang selama ini dirasakan dan sayang untuk melepaskannya.
Comments
Post a Comment