Wisanggeni adalah putra Arjuna
satria Pandawa dengan permaisuri bidadari yang bernama Dewi Dresanala putri
Batara Brama. Wisanggeni ditakdirkan menjadi manusia setengah dewa, sehingga ia
dapat mengetahui apa yang akan terjadi. Ia sangat cerdik dan tidak dapat
berbahasa halus dengan siapa saja, walaupun dengan dewa. Ia memiliki istri
bernama Dewi Mastikawati putri Prabu Mustikadarwa di kerajaan Sonyapura.
Wisanggeni tinggal di kesatriyan (kayangan) Dursilageni bersama ibunya.
Wisanggeni
tergolong tokoh wayang branyak dengan
posisi muka langak, bermata liyepan, berhidung walimiring, dan bermulut salitan.
Ia bermahkota gelung supit urang dengan sumping
waderan (kudhupturi). Tubuh alusan
dengan hiasan gajah gelar didadanya,
posisi kaki jangkahan satria putra,
dengan dodot bermotif parang. Tokoh ini ditampilkan dengan polos, hanya dalam wanda tertentu diberi hiasan kelatbahu naga pangangrang, gelang
calumpringan, dan gelang kaki, serta penambahan turidha, jamang, dan atribut lainnya. Wisanggeni ditampilkan dengan
muka dan badan gembleng.
Ketika
Wisanggeni mencari orang tuanya, diceritakan bahwa ia akan menemukan orang
tuanya yang bernama Arjuna salah satu satria Pandawa, jika dapat menolong para
Pandawa yang sedang dalam kesusahan dengan menemukan pusaka miliki para Pandawa
yang jumlahnya enam macam yang hilang. Atas kesaktian yang diperoleh dari Sang
Hyang Wenang ia dapat menemukan pusaka itu dan dapat menjumpai orang tuanya.
Pada
saat Wisanggeni akan kawin dengan Dewi Mustikawati, ia memiliki pesaing yang
sangat sakti dan merupakan raja yang sangat kaya, yaitu Prabu Sitija Bomanarakasura,
sehingga dibuat persyaratan dengan sayembara, yaitu barang siapa yang dapat
memberikan gambaran jagat. Ternyata
hanya Wisanggeni lah yang mampu memenangkan sayembara itu dan berhasil menjadi
suami putri Negeri Sonyapura.
Comments
Post a Comment